Sabtu, 10 Mei 2014

SEJARAH PERJUANGAN UMAT ISLAM (RINGKASAN) DI NUSANTARA

SEJARAH PERJUANGAN UMAT ISLAM (RINGKASAN)

بســـــــــــــــــــــــــــم الله الرّحمن الرّحــيـم
SEJARAH PERJUANGAN UMMAT ISLAM
(RINGKASAN)
 
Pada saat Pemerintahan Islam dipegang oleh Kholifah Usman bin Affan ditahun 671 M, diutuslah Panglima Perang Angkatan Daratnya yaitu : Sa’ad bin Abi Waqos untuk menyebarkan Islam ke wilayah Asia, diawali dari Asia Timur, Asia Tengah dan Asia Tenggara. Setelah seluruh Zazirah Arab, Afrika dan seluruh Eropa dapat menerima Islam.
Islam diawali masuk India, banyak sekali mendapat tantangan karena Hindu dan Budha sudah mengakar. Dari India Islam masuk ke Tiongkok. Perkembangan Islam di Tiongkok cukup pesat perkembangannya samapai didirikan Masjid yang megah di kota Shian. Penguasa Tiongkok kala itu, Khubilai Khan dan Khulagukan melarikan diri. Khubilai Khan melarikan diri ke Jepang dan Khulagukan melarikan diri ke Andalas ( Sumatera ) tepatnya di Palembang. Khulagukan banyak mempengaruhi penduduknya yang Hindu / Budha maka berdirilah Kerajaan Sriwijaya pada abad ke VII, hingga Abad XIII. Daerah pengaruh Kerajaan Sriwijaya : Palembang-Jambi dan Pesisir Malaka.
Dari Tiongkok Islam masuk ke Malaka. Perkembangan Islam di Malaka maju pesat sehingga berdirilah Kerajaan Islam Malaka.
Dari Malaka Islam masuk ke Pasai pada tahun 692 M. Islam mendapat sambutan hangat di Pasai. Pada tahun 1095 M berdiri kerajaaan Islam Pasai dengan Sultannya yang petama Al-Malik Ibrohim ibnu Mahdun. Kerajaan Islam Pasai berdiri selama kurang lebih 435 tahun dengan 18 Sultan.
Pada masa jaya-jayanya Kerajaan Islam Pasai, di Timur Tengah sedang terjadi Perang Salib yang dimulai tahun 1095 M dan berakhir tahun 1270 M dengan terjadi perang sebanyak 8 kali peperangan. Dalam Perang Salib orang Nasrani senantiasa kalah sehingga menyimpan dendam yang membara. Perang berkobar kurang lebih 200 tahun, maka banyak Pemimpin-pemimpin Gereja dan Raja-raja Nasrani yang menjadi terkenal diantarannya :
- PAUS URBANUS II
- PAUS GREGORIUS VII
- RAJA ROBERT II ( dari Normandia )
Sedangkan Panglima Perang Islam yang termasyur diantaranya :
- SULTAN NURDIN ATABYK ( dari Suriah )
- SULTAN AL KAMIL
- SHALAHUDDIN AL AYYUBI
Kerajaan-kerajaan Islam setelah Pasai adalah Perlak, Demak, Mataram, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.
Pada tahun 1161 M berdirilah Kerajaan Islam Perlak dengan Sultannya yang pertama ALAUDIN. Sedangkan Sultan dari Kerajaan Islam Perlak yang terkenal yaitu MAHDUM ALAUDIN MUHAMMAD AMIEN, yang sukses dalam memimpin pemerintahan pada tahun 1243-1267 M. Sultan VI inilah yang mendirikan Perguruan Tinggi Islam dimana alumni-alumninya terkenal ke seluruh Nusantara. Sedangkan Sultan yang terakhir memerintah adalah MAHDUM MALIK IBROHIM pada tahun 1280-1286 M.
Pada tahun 1292 – 1293 M, berdiri Kerajaan Majapahit setelah Kerajaan runtuhnya Kerajaan Singosari. Kerajaan Majapahit yang Hindu Budha menjadi Kerajaan terbesar di Nusantara, daerah pengaruhnya sampai ke Malaysia dan Philipina.
Masa jayanya Kerajaan Majapahit pada tahun 1334 – 1364 M, selama 30 tahun sewaktu dipimpin oleh Perdana Mentri Gajah Mada dan Rajanya Hayam Wuruk. Ditahun 1364 M, P.M. Gajah Mada mangkat. Dalam kurun waktu tujuh tahun setelah mangkatnya P.M. Gajah Mada pada tahun 1371 M, Kerajaan Sriwijaya yang kala itu dibawah kekuasaan Majapahit pecah menjadi tiga kerajaan yaitu : Palembang, Dharmas Raya dan Pagar Ruyung Minang Kabau. Kondisi kerajaaan Majapahit setelah ditinggal oleh P.M. Gajah Mada tidak menentu, terjadi krisis dalam segala aspek kehidupan, seperti krisis ekonomi, krisis moral, krisis kepercayaan dimana rakyat tidak lagi mempercayai pemimpinnya, terjadi diskriminasi hokum serta perpecahan antar suku dan pertikaian politik antara Petinggi Kerajaan.
Pada tahun 1387 M Kerajaan Sriwijaya ditaklukkan Majapahit. Pemimpin-pemimpin Sriwijaya melarikan diri ke Malaka. Dari sinilah akan lahir Raja-raja Malaka yang berasal dari Sriwijaya, seperti contoh pada tahun 1424 M Sultan Muhammad Para Mesyiwara Raja Malaka yang Hindu / Budha diambil menantu oleh Sultan Pasai, kemudian berganti nama menjadi Sultan Iskandar Syah. Setelah kerajaan Sriwijaya ditaklukkan oleh Majapahit pada tahun 1397 M, kondisi Kerajaan Majapahit semakin tidak menentu, terjadi perang saudara, perang antar suku, kerusuhan dimana-mana. Kondisi ini disebut Kondisi Morat-mariting dan terkenal pula dengan sebutan PERANG PAREGREG. Hayam-wuruklah-lah yang paling merana karena mangkatnya P.M. Gajah Mada sehingga Sri Maharaja Kerajaan Majapahit itu mangkat pada tahun 1389 M.
Pada tahun 1389 M datang ke Pulau Jawa seorang Ulama Besar dari Biladul Maghribi ( Maroko ). Sebelum masuk ke Pulau Jawa singgah terlebih dahulu di Pasai dan Perlak. Ulama Besar itu bernama MAULANA MALIK IBRAHIM ( SUNAN GRESIK ). Ia adalah putra dari MAULANA MUHAMMAD JUMADIL QUBRA bin SAYYID ZAINUL HUSAIN bin SAYYID ZAINUL QUBRA bin SAYYID ZAINUL ALIM bin SAYYID ZAINUL ABIDIN bin SAYYID HUSEIN binti FATIMAH bin MUHAMMAD S.A.W.
MAULANA MALIK IBRAHIM memperistri Putri dari Kerajaan Campa, kemudian melahirkan anak bernama RADEN RAHMAT yang terkenal dengan julukan SUNAN AMPEL. MAULANA MALIK IBRAHIM bersaudara dengan Raja Kerajaan Majapahit yaitu SRI KERTA WIJAYA karena sama=sama memperistri Putri Kerajaan Cempa. SRI KERTA WIJAYA mempunyai seorang Putra yaitu : ARYA DAMAR, yang menjadi Adipati Kerajaan Sriwijaya.
RADEN RAHMAT atau SUNAN AMPEL mulai menetap di Pulau Jawa pada tahun 1431 M pada usia 12 tahun setelah ayahhandanya wafat. Setelah dewasa RADEN RAHMAT atau SUNAN AMPEL dinikahkan dengan NYAI AGENG MANILA ( DEWI CONDROWATI ) Putri ARYO TEJO, penguasa tertinggi di Pantai Utara Jawa, yang menjadi pusat perekonomian dikala itu. Pernikahannya melahirkan 2 orang putra dan 1 orang putri, yaitu :
- MAULANA IBRAHIM bergelar SUNAN BONANG
- RADEN QOSIM bergelar SUNAN DRAJAT
- SITI MURTASIYAH
Saudara muda dari MAULANA MALIK IBRAHIM yaitu MAULANA ISHAQ, mempunyai 2 orang putra & putri serta 1 putra dari 2 istri, yaitu :
  • RADEN PAKU bergelar SUNAN GIRI.
  • DEWI SITI SARAH.
  • SYARIF HIDAYATULLAH bergelar SUNAN GUNUNG JATI. Ibunya seorang Bangsawan Qurais. (Lain ibu dengan R.PAKU / SUNAN GIRI dan DEWI SITI SARAH).
RADEN PAKU atau SUNAN GIRI putra MAULANA ISHAQ seorang tokoh STABILISATOR dan tokoh PEMERSATU BANGSA di Nusantara abad ke-15 M, Ia memperistri SITI MURTASYIAH putri SUNAN AMPEL.
Para tokoh Islam lainnya yang bergelar WALI SONGO seperti :
  • MAULANA IBROHIM bergelar SUNAN BONANG cucu MAULANA MALIK IBROHIM seorang tokoh PENDIDIKAN dan KEBUDAYAAN
  • RADEN QOSIM bergelar SUNAN DRAJAT cucu MAULANA MALIK IBROHIM seorang tokoh AHLI EKONOMI dan LOGISTIK
  • RADEN SYAHID bergelar SUNAN KALI JOGO, seorang tokoh AHLI POLITIK dan MILITER serta JURU DAKWAH.
  • RADEN AMIR HAJI atau SYEKH JAFAR SIDIQ bergelar SUNAN QUDUS yang menikah dengan DEWI SITI RAHIL binti SUNAN BONANG.
  • RADEN PRAWOTO yang bergelar SUNAN MURIA menikah dengan DEWI SITI SUJINAH kakak dari SUNAN QUDUS.
RADEN SYAHID yang bergelar SUNAN KALI JOGO adalah saudara kandung NYAI GEDE/AGENG MANILA yang bergelar DEWI CONDROWATI putrid ARYO TEJO seorang Gubernur Tuban dari Kerajaan Majapahit. Maka hubungan keluarga RADEN SYAHID atau SUNAN KALI JOGO dengan SUNAN AMPEL adalah saudara ipar. Sedangkan bagi ARYO TEJO yang bergelar ADIPATI WILWATIKTA kedudukannya menjadi kuat sebagai Penguasa di daerah Tuban ( Gresik ) karena mempunyai anak dan menantu menjadi Wali.
SUNAN KALI JOGO memperistri DEWI SITI SARAH saudara kandung SUNAN GIRI dan saudara lain ibu dengan SYARIF HIDAYATULLAH atau SUNAN GUNUNG JATI, ketiganya merupakan putra dan putri MAULANA ISHAQ.
Persaudaraan Umat Islam melalui pertalian pernikahan sangat kuat, seluruh Tokoh Islam masa itu ada keterkaitan saudara melalui proses pernikahan.
RADEN FATAH seorang Pangeran yang lahir pada tahun 1455 M ayahhandanya seorang Raja Majapahit yang terakhir yaitu SRI KERTABUMI. Ia banyak memperdalam ilmu Ketatanegaraan Islam dari para Wali. Para Wali selaku Pemersatu Bangsa selalu mendidik Kaderisasi-kaderisasi Islam melalui Pesantren-pesantrenpada masa Kerajaan Majapahit berkuasa, sehingga pada tahun 1407 M berdiri Kerajaan Islam Demak. Perkembangan Islam di Demak melalui Pesantren-pesantren berkembang sangat pesat dalam bidang pendidikan dan politik. Dukungan masyarakat terhadap pendidikan ekonomi dan politik sangat kuat. Sehingga pada tahun 1478 M, Kerajaan Islam Demak menguasai Nusantara dengan memakai istilah FUTUH MAJAPAHIT.
RADEN FATAH pada usia 23 tahun diangkat sebagi SULTAN DEMAK pertama. Runtuhnya Kerajaan Majapahit pada tahun 1478 M, dan diambil alih oleh Kerajaan Islam Demak, sedangkan Roda pemerintahannya tetap berjalan hanya saja dibawah kendali Kerajaan Islam Demak. Raja Majapahit kala itu adalah SRI GIRINDRA WARDHANA. Setelah berkuasanya Kerajaan Islam Demak maka Hukum Syari’at Islam diberlakukan diseluruh Nusantara.
RADEN FATAH sebagai Sultan sekaligus Panglima Perang Kerajaan Islam Demak sering kali diuji dengan berbagai peristiwa penghianatan, pemberontakan serta penyerangan dari kerajaan lain.
Pad tahun 1494 M, SRI GIRINDRA WARDHANA penguasa Majapahit yang berada dibawah kendali Kerajaan Islam Demak, berkhianat dan bersekongkol dengan Pemerintahan Portugis dan membuat suatu perjanjian yang terkenal dengan nama “TORDESILLAS” dengan restu Paus Alexander VI. Maka setelah mendapat restu dari Paus Alexander VI berdatanganlah pasukan-pasukan dari negara asing pada tahun 1515 – 1516 M, kepulauan Maluku didarati balatentara Spanyol dan Portugis.
Pada tahun 1517 M, Raden Fatah melihat gelagat buruk karena Sri Girindra Wardhana bersekongkol dengan Raja Pajajaran yaitu Sri Baduga dan Jendral Portugis Fransisco Dessa untuk menghancurkan Kerajaan Islam Demak Bintoro.
Raden Fatah wafat pada tahun 1518 M dalam usia 63 tahun, kedudukannya diteruskan oleh Adipati Yunus ( putranya ) sebagai Sultan Demak II. Maka pada tahun itu juga diangkat seorang tokoh Syarief Hidayatullah yang bergelar SUNAN GUNUNG JATI sebagai Gubernur Pantai Utara Cirebon.
Pada tahun 1521 M, kekuatan Portugis ynag di Malaka dihancurkan Pasukan Islam Demak. Ribuan tentara portugis tewas dan ratusan armada perangnya dihancurkan sehingga Portugis lari dari Malaka. Adipati Yunus Sultan II wafat sebagai Syuhada, dan kedudukannya dilanjutkan oleh Sultan Trenggono adik Sultan Yunus.
Pada tahun 1525 M, terjadi kekacauan di Demak disebabkan pemberontakan dari dalam, yaitu : Sri Girindra Wardhana dan Kerajaan Pajajaran serta dibantu oleh Portugis.
Pada tahun 1526 M, SUNAN GUNUNG JATI memimpin pasukan Demak untuk menghancurkan Kerajaan Pajajaran dan sekaligus mendudukinya. Raja Baduga dari Pajajaran tewas.
Pada tahun 1527 M, Kerajaan Majapahit dan sisa-sisa balatentaranya serta Raja Sri Girindra Wardhana dihancurrkan Pasukan Demak dibawah pimpinan SUNAN GUNUNG JATI. Dan pada tahun yang sama kekuatan Portugis yan ada di Sunda Kelapa dihancurkan, kekuatan Portugis melarikan diri ke Malaka.
Pada tahun 1527 M, mendarat pasukan Belanda.
Kerajaan Islam Demak 1407 – 1478 s/d 1678 M;
1. RADEN FATAH : 1478-1518M
2. SULTAN YUNUS : 1518-1521M
3. SULTAN TRENGGONO : 1521-1546M
4. SULTAN PRAWOTO : 1546-1547M
PUTRA RADEN FATAH :
1. SULTAN YUNUS
2. SULTAN TRENGGONO
3. PANGERAN SEDA LEPEN
PUTRA PANGERAN TRENGGONO :
1. SULTAN PRAWOTO
2. ARYO PENANGSANG
Joko tingkir ( SULTAN HADI WIJAYA ) adalah menantu dari SULTAN TRENGGONO atau ipar dari SULTAN PRAWOTO. Joko tingkir adalah anak dari KEBO KENANGAN, lahir dari desa Tingkir dekat SALATIGA. Joko Tingkirlah yang dapat mengendalikan / memulihkan keamanan dari pemberontakan dan kekacauan di Kerajaan Islam Demak. Akibat perang saudara dan pemberontakan-pemberontakan di Demak hingga wafatnya SULTAN PRAWOTO dan ARYO PENANGSANG. Joko tingkir yang mengambil alih dan memindahkan ibu kota Kerajaan Islam Demak ke Pajang dekat Kertosura ( Solo ). Ibu Kota Demak di tinggalkan karena dianggap sarangnya pemberontak. Pajang sebagai penerus Kerajaan Islam Demak, dan dari Pajang akan lahir kerajaan Mataram. Joko Tingkir wafat pada tahun 1582 M.
Pada tahun 1602 M, Belanda, Inggris, Portugis, Spanyol dan kelompok Nasrani dan Yahudi datang kembali dengan merubah pola yaitu V.O.C. dengan menggunakan pola dagang. “ Orang Nasrani dan Yahudi tidak akan berhenti memerangimu …..”. QS. 2/120. Sistem penjajah yang diberlakukan di Nusantara mulai tahun 1602 M, beralih dari pola kekerasan senjata beralih ke system “PENGHANCURAN TATANAN EKONOMI”.
Pemberontakan yang terjadi di Demak untuk mnghancurkan umat islam terus dilakukan dan dibantu kekuatan-kekuatan asing. Kerajaan Islam Demak yang beralih ke Pajang terus dikejar dan diburu untuk dihancurkan. Sehingga pada tahun 1640 M, Para Petinggi Islam Demak menyatakan hidup “Kahfi” QS.18/16 dan 16/68, 16/69. Hingga pada waktunya nanti akan lahirlah QS. 18/25.
Pada Akhirnya di tahun 1678 M, Kerajaan Islam Demak dikalahkan setelah berkuasa lebih dari 200 tahun. Maka setelah kekalahan itu pejuang-pejuang Islam berjuang sendiri-sendiri atau secara perorangan.
Penjajah dengan V.O.C. nya mulai berkuasa di Nusantara. Dari sinilah nantinya akan lahir kader-kader Belanda :
1. DR. SNOCK HORGROUNYE ( ABDUL GHOFAR )
2. KH. AGUS SALIM
3. KH. HASYIM AZHARI
4. KH. MUHAMMAD NASIR
5. KH. AHMAD DAHLAN ( Pada akhirnya Taslim ).
6. AHMAD SOEKARNO
7. M. HATTA
Hadis orang Belanda : الاسلام مخزوب بالمسلم
Kader-kader Islam Demak yang berjuang secara sendiri-sendiri untuk mengambil alih kekuasaan, ternyata hanya titik awal kebangkitan islam kembali.
Tahun 1825 – 1849 M,
PANGERAN DIPONEGORO
KIAYI MAJA
SENTOT ALI BASYA ( SENTOT PRAWIRO DIRJO )
Tahun 1873-1904 M,
TEUKU UMAR
PANGLIMA POLIM
CUT NYAK DIEN
CUT MUTIAH
Perjuangan Islam terhenti setelah CUT NYAK DIEN ditangkap Belanda dan dibuang ke Jawa Barat, CUT NYAK DIEN wafat pada tahun 1904 M di Sumedang.
Setelah menyadari membangun kekuatan Islam haruslah melalui jalur Pendidikan, Ekonomi dan Politik, tidak lagi dengan mengerahkan massa atau kekuatan fisik, maka pada tahun 1905 M, didirikan S.D.I. oleh Saman Hudi ( Tirto Hadi Suryo ) tujuannya agar dapat bersaing dalam bidang Ekonomi.
Pada tahun 1912 M, S.D.I. berubah menjadi S.I. yang dipimpin oleh H.O.S. Cokro Aminoto. Tujuan didirikan S.I. adalah :
1. Mengusir Belanda ( Penjajah )
2. Membentuk Daulah Islamiyah
3. Mendirikan : بلدة طيبة و رب غفور
Pada tahun 1912 M, Alimien, Tan Malaka, Semaun dan anggotannya keluar dari S.I. dan membentuk S.I. MERAH. Kemudian pada tahun 1915 M memproklamirkan diri menjadi P.K.I. Selanjutnya pada tahun 1926 M P.K.I. melakukan pemberontakan di Padang, maka penguasa kala itu ( Belanda ) menghancurkan dan mengejar para anggota P.K.I, petinggi-petinggi P.K.I. banyak yang yang melarikan diri ke Eropa Timur.
Dan pada tahun 1912 M, berdirilah Partai Islam Muhammadiyah.
Pada tahun 1923 M, berdirilah PERSIS.
Pada tahun 1926 M, berdirilah N.U.
Inilah partai-partai Islam yang didirikan atas prakarsa penguasa ( Belanda ) untuk mengimbangi kekuatan Islam S.I.
Pada tahun 1924 M, Soekarno bercerai dengan Ibu Dewi Kalsum, Putri dari H.O.S. Cokro Aminoto. Setelah Perceraian itu Soekarno sering pulang Jakarta-Bandung dan sering menetap di tempat Ibu Ingit.
Pada tahun 1926 M, Soekarno mengeluarkan Ide NASAKOM.
Pada tahun 1927 M, dibentuk PNI, TOKOH-TOKOHNYA : Soekarno, Sartono, Gatot Mangku Praja, Maskoen. Pada tahun yang sama S.I. disempurnakan menjadi PSII, Presiden Partai adalah Wondo Ami Seno, dan Wakil Presiden Partai adalah Sekarmadji Marijan Kartosuwiryo.
Pada tanggal 25-28 Maret 1928 M, diadakan Konggres PPPKI di Jakarta yang dipimpin oleh HOS Cokro Aminoto menyetujui usul dari PNI, PSI, BU, Sumatra Bond agar mencari dana sumbangan untuk anggota PI yang ditahan di Dien Haqq. Dan memutuskan pusat kedudukan PPPki dari Bandung ke Surabaya. DR. Soetomo sebagai ketuanya.
Pada Konggres PPPKI 25-29 Desember 1929 M, benih perpecahan ditubuh PPPKI mulai terlihat. Istilah kebangsaan mulai dipertanyakan. PPPKI bukan milik Nasionalis tapi sifatnya Nasional. Ketua Delegasi Islam ( PSII ) keluar dan menarik diri keanggotaan PPPKI karena bekerjasama dengan VOLKSTRAAD.
Kelanjutan konggres PPPKI ke-2 tanggal 29-30 Maret 1929, hasil konggres mengakui P.I. sebagai wakil PPPKI di Eropa dan memberikan mandat kepad P.I. untuk mengadakan propaganda menentang pasal 153. B.I.S. pasal 161, B.I.S. K.U.H.P. Hindia Belanda diforum Internasional. Mandat disampaikan P.I. pada tanggal 2 April 1929 M. P.I. diangkat menjadi VOOR POST ( Pos terdepan dari PPPKI di Eropa tetapi dengan kekuasaaan terbatas ).
Pada tahun 1930 M, Elite PNI ditangkap.
Pad tanggal 26 April 1931 M, Elite PNI dibebaskan dan membentuk PARTINDO oleh Mr. Sartono, Amanadi dan Soekemi.
Pada tahun 1931 M, PNI bubar dan PPPKI juga ikut mati, maka Soekarno diangkat sebagai Ketua Partindo.
Pada Konggres PSII ke-22 Juli 1936 M, terjadi perpecahan ditubuh PSII antara kelompok Sekarmadji Marijan Kartosuwiryo dengan kelompok Agus Salim. Kartosuwiryo tetap pada pandangan semula yaitu Perjuangan dengan Pola Hijrah Non Cooperatif ( QS. 4/59, 2/218, 9/20, 2/42 ). Hasil Konggres menyetujui Pola Hijrah. Kartosuwiryo mendapat tugas membuat Buku Pedoman Sikap Hijrah PSII sebanyak dua jilid. Abi Koesno menjadi Ketua Partai dan Kartosuwiryo menjadi Wakil Ketua.
Agus Salim dengan alasan demi kelangsungan partai, mau berunding dan bekerjasama dengan Belanda dengan memakai Pola Hijrah Cooperatif, memakai pola yang dilaksanakan Mahatma Gandhi ( India ). Istilah-istilahnya Hartal – Ahinsa. Agus Salim akhirnya dipecat dari keanggotaan PSII bersama 30 anggotanya seperti : Moh. Roem dan DR. Soekiman, dan membentuk BPPSII ( Badan Penyadar PSII ).
Pada tanggal 18 November 1936, PARTINDO bubar.
Pada tanggal 24 May 1937 M, dibentuk Gerindo Pimpinan Adnan K. Gani, Moh. Yamin dan Amir Syarifuddin.
Pada tahun 1937 M dibentuk MIAI ( Majelis Islam Ala Indonesia ) yang dipimpin oleh Wondo Amiseno dan Kyai Mas Mansyur atas prakarsa dua organisasi Islam Non Politik:
1. Muhammadiyah ( Reformis )
2. Nahdatul Ulama ( Tradisional )

Yang didirikan untuk mengimbangi Islam reformis PSII Abi Koesno.
Pada Konggres PSII ke-23 tahun 1939 M, atas prakarsa Abi Koesno anggota-anggota PSII agar ikut serta menjadi keanggotaan GAPI. Terjadi pertentangan dan perdebatan antara S.M. Kartosuwiryo dan Abi Koesno. S.M. Kartosuwiryo tetap pada prinsipnya Non Cooperatif yaitu Politik Hijrah tanpa Syarat. S.M. Kartosuwiryo memisahkan diri dan tidak mau mengikuti Ketua Partainya.
Pada 21 Mei 1939 M, terbentuklah GAPI ( Gabungan Politik Indonesia ), Kaum Nasionalis Kanan dan Nasionalis Kiri masuk sebagai keanggotaannya dengan ketuanya :
1. Abi Koesno ( Islam Sekuler )
2. Moh. Husni Tamrin ( Nasionalis Kanan )
3. Amir Syarifuddin ( Nasionalis Kiri )
Azasnya :
  1. Membentuk atau menentukan nasibnya sendiri.
  2. Membentuk Persatuan Indonesia.
  3. Demokrasi, politik, ekonomi dan social dari istilah Seciodemokrasi.( Suatu ide yang pernah dilontarkan PNI, Partindo dan Gerindo )
September 1939 M, Perang Dunia II meletus, NAZI Jerman Hitler diperhitungkan akan dapat menghancurkan Belanda maka otomatis Indonesia akan dikuasai Jerman. GAPI mengadakan aksi bersama menuntut didirikan Badan Dewan Perwakilan Rakyat ( Parlemen ) karena VOLK STRAAD dianggap lemah.
Pada tanggal 23-25 Desember 1939 M, dilaksanakan Konggres KRI ( Konggres Rakyat Indonesia ), hasil Konggres memutuskan :
  1. KRI dijadikan Majelis Tetap dibawah pengawasan GAPI.
  2. Merah Putih sebagai Bendera Indonesia.
  3. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pemersatu.
  4. Indonesia Raya sebagai Lagu Kebangsaan.

Konggres membuat keputusan untuk memperkuat Sumpah Pemuda 1928 M.
Pada tahun 1939 M, Sekarmadji Marijan Kartosuwiryo memisahkan diri dari PSII Abikusno bersama Yusuf Tauziri, Kamran, Cakra Buana, Oni Qital. Kemudian membentuk KPKPSII ( Komite Pertahanan Kebenaran Partai Syarikat Islam Indonesia ). Pada Konggres Umum Komite di Malangbong tanggal 24 Maret 1940 M, diputuskan untuk membentuk partai yang bebas. KPKPSII menyebarkan kegiatan dan membentuk cabang-cabang. Pada bulan Maret 1940 M, KPKPSII ada 21 cabang.
Pada tanggal 10 Mei 1940 M, Pemerintah Belanda mengumumkan keadaan perang untuk seluruh bagian Indonesia dan melarang seluruh kegiatan politik yang bebas. Sejak waktu itu kegiatan-kegiatan PKPSII dilakukan secara OF DELLING B. Rencana serta gagasan-gagasan Sekarmadji Marijan Kartosuwiryo diterima di konggres KPKPSII yang ke-2 awal tahun 1940 M untuk mendirikan Institut Suffah, tempatnya di Malangbong – Garut, untuk mencetak kaderisasi-kaderisasi muslimin. S.M. Kartosuwiryo sendiri mengajar Bahasa Beland, Antropologi dan Tauhid yaitu doktrin tentang R.M.U. Sedangkan ulama-ulama yang mendukung perjuangan S.M. Kartosuwiryo dalam bidang pendidikan antara lain :
1. Yunus Anis dari Bandung.
2. Yusuf Tauziri dari Wanaraja.
3. Mustafa Kamil dari Tsikmalaya.
4. Adi Wirasta dari Garut ( Mertua S.M. Kartosuwiryo ).
5. Abdul Qudus.
6. Gozali Tusi.
7. R. Oni Qital.

Lembaganya tertutup para siswanya pada waktu tertentu mengerjakan/menggarap sawah, perkebunan, perikanan dan swasembada pangan.
KPKPSII dengan Institut Suffahnya tetap berjalan dan memisahkan diri dari organisasi-organisasi non politik. Setelah lulus dari Institut Suffah mereka memasuki organisasi-organisasi Hizbullah dan Sabilillah. Setelah masa-masa perang orang dari Hizbullah dan Sabilillah menjadi inti Tentara Islam Indonesia ( TII ) Jabar. S.M. Kartosuwiryo memimpin Hizbullah di Malangbong dan membagi waktunya di Karsidenan di Banten.
PSII awal mulanya tetap bersikap menjauh dengan organisasi MIAI. Pada tahun 1939 M, PSII ikut menjadi anggota MIAI, begitu juga KPKPSII ada didalamnya.
S.M. Kartosuwiryo aktif di MIAI menjadi anggota Komite Sentral. Dia mengelola Baitul Mall MIAI dan mendapat simpati masyarakat Islam dan menjadi organisasi besar.
Pada tanggal 10 Mei 1940, pemerintah Belanda dikuasai / diduduki tentara NAZI Jerman, maka pemerintah Belanda menyatakan keadaan bahaya perang (SOB) untuk seluruh wilayah Nusantara. Semua kegiatan berpolitik, partai politik dilarang, maka banyak partai-partai politik yang gulung tikar.
Pada tanggal 6 Desember 1641 M, Pearl Harbour Pangkalan Armada Amerika Serikat di lautan Pasifik di bom Jepang, maka terjadilah perang Pasifik yang merembet ke Asia Tenggara. Jepang menyerbu ke Filiphina kemudian ke Indonesia.
Pada tanggal 8 Maret 1942 dalam pertempuran 9 hari, Belanda menyerah pada pihak Jepang. Letnan Jendral TERPOORTEN menyerahkan Indonesia ke fihak Jepang. Setelah kekuasaan berada difihak Jepang semua partai politik yang ada di Indonesia dilarang dan dibubarkan. Jepang menginginkan para pemimpin organisasi politik mau diajak kerjasama. Jepang mendirikan pergerakan Tiga A, dengan motto :
1. Nippon Cahaya Asia
2. Nippon Pelindung Asia
3. Nippon Pemimpin Asia

Pergerakan Tiga A mengadakan kursus-kursus untuk pemuda-pemuda ynag dipimpin oleh Mr. Syamsudin mantan anggota Parindra.
Soekarno dan Hatta mau bekerjasama dengan fihak Jepang. Sultan Syahrir dan Amir Syarifuddin tidak mau bekerjasama dengan fihak Jepang. Amir Syarifuddin ditangkap fihak Jepang karena dianggap membuat makar dan dijatuhi hukuman mati. Tetapi dapat diselamatkan rakyat dan pemimpin=pemimpin organisasi.
Rencana-rencana perang gerilya yang diadakan Jawa Hokokai gerakan-gerakan massanya dikuasai dan dikendalikan oleh orang-orang Nasionalis Sekuler. Awalnya satu-satunya organisasi yang diijinkan fihak Jepang adalah MIAI. Jepang melihat perkembangan MIAI maju dengan pesat, akhirnya pada bulan Oktober 1943 M, MIAI dibubarkan, sebagai penggantinya dibentuklah Masyumi pemimpinnya K.H. Mas Mansyur, K.H. Hasyim Azhari sekretarisnya S.M. Kartosuwiryo.
Jepang sebagai negara agresor ( penyerang / penjajah ) mulai bertahan karena mendapat tekanan dari negara-negara yang dijajahnya.
Pada tanggal 9 Maret 1943 dibentuk organisasi semi militer (PETA) SEINENDAN. Anggotanya orang nasionalis sekuler hingga pada tanggal 3 Oktober 1943 M, terbentuklah PETA dengan tempat latihan di Bogor.
Pada tahun 1944 dibebtuklah Hizbullah cabang Masyumi bersenjata.
Jepang mulai diserang oleh tentara Amerika Serikat. Pada akhir tahun 1944 Jepang dalam perang Asia Pasifik sudah mulai terdesak dan terjepit, kemerdekaan sudah mulai diberikan kepada Birma dan Filiphina. Sementara perlawanan-perlawanan di Indonesia terjadi di Aceh dipimpin Teuku Abdul Jalil, di Jawa Barat dipimpin K.H. Zainal Mustafa ( Singaparna ). Rakyat Indramayu dipimpin oleh Loh Bener dan Sindang dari daerah Pantai Jawa Barat ( Cirebon ).
Pada tanggal 7 September 1944 M, Perdana Mentri Jepang Kaiso Terauchi menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia. Pada tanggal 1 Maret 1945 M, Panglima Tertinggi Jepang mengumumkan pembentukan BPUPKI ( Badan Pembentukan Usaha Panitia Kemerdekaan Indonesia ). Susunan Panitia diumumkan pada tanggal 29 April 1945, kemudian pada tanggal 22 Juni 1945 M, dibentuklah Panitia 9 ( sembilan ) dengan anggotanya :
1. Soekarno
2. Mohammad Hatta
3. Mr. Moh. Yamien
4. Ahmad Soebarjo
5. Abi Koesno
6. Kahar Muzakir
7. Wahid Hasyim
8. Agus Salim
9. Maramis

Dalam sidang 29 Mei 1945 M, Moh. Yamien dalam pidatonya mengemukakan 5 azas.
Keputusan-keputusan sidang :
  • 16 Juli 1945 M, adalah isi pokok dan mukadimah mencapai penentuan Piagam Jakarta.
  • 07 Agustus 1945 M, Panitia 9 ( sembilan ) dan Panitia Kecil dibubarkan dan diganti dengan PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ).
  • 07 Agustus 1945 M, Soekarno, Muhammad Hatta dan DR. Rajiman di panggil oleh Panglima Tertinggi Mandala Selatan, Marsekal Darat Jepang HISAICI TERAUCHI di Dalat Vietnam Selatan.
  • 14 Agustus 1945 M, Bersidang Intern bersamaan dengan Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang menyerah tanpa syarat.
  • 16 Agustus 1945 M, Soekarno diculik oleh Adam Malik, Hairul Saleh, Sayuti Malik dibawa ke Rengas Dengklok, Karawang, Jawa Barat, agar memproklamasikan kemerdekaan.
  • 17 Agustus 1945 M, Soekarno – Hatta memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia.
  • 18 Agustus 1945 M, Panitia Persiapan Bersidang Kembali, Piagam Jakarta dihilangkan dari Konstitusi.
  • 18 Agustus 1945 M, diumumkan UUD atas prakarsa Soekarno, untuk mendirikan partai tunggal Fusi Partai.
  • 22 Agustus 1945 M, panitia bersidang kembali membicarakan pembentukan parlemen, kedudukan dan struktur Angkatan Perang Bersenjata Republik Indonesia, maka dibentuk B.K.R.
  • 23 Agustus 1945 M, Pembentukan Fusi Partai ( PNI ) dengan pucuk pimpinan Soekarno – Hatta. Anggotanya : Iwa Kusuma Sumantri, Sayuti Malik, Maramis, Otto Iskandar Dinata, Sartono, Abi Koesno dan Soekiman. Hal ini banyak mendapat tantangan dari golongan dan Parpol.
  • Oktober 1945 M, golongan Sosialis dibawah pimpinan Sultan Syahril dan Amir Syarifudin melontarkan bersama-sama anggotanya dalam sidang KNIP dan mengusulkan agar dibuat badan pekerja KNIP. Ide parlemennya adalah :
  1. Kebebasan berserikat .Alasan-alasan Syahril yang memang anti Jepang menentang Fusi Partai ( Partai Tunggal ) PNI sebab serupa dengan Hitler ( Nasional Sozialitische ) atau Partai Tunggal Fascisme Musolim
  2. Yang memimpin Partai Negara ( Fusi Partai ), pada masa Jepang menjadi anggota organisasi Nippon dan Jawa Hokokai, mereka menganggap Indonesia adalah bikinan Jepang dan tidak mendapat pengakuan luar negeri ( negara-negara tetangga ).
  3. Sedangkan golongan anti Syahril menyanggah alas an-alasan itu, bahwa kelangsungan Republik berada pada kekuatan rakyat bukan pengakuan luar negeri, seperti : politik, ekonomi, social, militer dan budaya.
  • 3 November 1945 ditetapkan Dekrit Wapres yang membuka lebar-lebar bagi golongan dan aliran masyarakat mendirikan partai masing-masing, maka system pemerintahannya diganti menjadi parlementer. Maka berdirilah partai-partai bagai jamur. Partai Sosialis kiri, sosialis kanan, ormas-ormas, partai-partai Islam, politik dan non politik. Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dikumandngkan, tanggal 17 Agustus 1945, dan takluknya Jepang di Indonesia oleh kekuatan asing, maka Belanda dengan kekuatannya kembali menjajah Indonesia. Banyak terjadi pertempuran dikota-kota kecil maupun kota besar, sehingga banyak menimbulkan korban dari kedua belah fihak. Inilah hasil dari buah perjuangan orng-orang Islam Sekuler, Sosialis Kanan, Sosialis Kiri. (Perhatikan QS. 40/81 ).
  • 9 Oktober 1946, dimulailah sidang panitia gencatan senjata dibawah pimpinan LORD KILLERN didampingi Michael Wright ( Inggris ) dan Mayjend Formann. Delegasi dari Indonesia adalah Sultan Syahril sebagai Perdana Mentri. DR. Soedarsono, Mayjend Soedibyo, Kolonel Simbolon, Letkol Karta Wirana didampingi Prof. Schemer Horn dan DR. Inden Bourgh Spoor. Dari T.R.I. yang hadir Jend. Oerif Sumoharjo, Komodor Surya Dharma, Laksamana Soepardi. Pada tanggal 14 Oktober 1946 M, perjanjian disetujui dan ditandatangaini oleh : Prof. Schemer HornDR. Van MookMr. Mohammad RoemSutan SyahrilMr. Mohammad RoemDr. Soedarsono.
  • Yang menolak perjanjian tersebut adalah Devisi 7 Desember, dibawah pimpinan Jendral Soedirman. Setelah Perjanjian Linggar Jati disepakati bahwa banyak terjadi pro dan kontra, organisasi-organisasi yang menentang Linggar Jati bersatu. Front penentang menamakan dirinya Banteng Republik. Oposisi Banteng Republik dirasakan amat kuat, termasuk dalam menentang Kabinet Sutan Syahrir ke III. Maka Pemerintahan Soekarno menambah anggota partainya seperti PKI dibawah pimpinan Alimien untuk mendukung Soekarno dan Kabinet Syahril III dan Perjanjian Linggar Jati. Maka terjadilah Konfrontasi antara Sosialsis Kiri dengan Banteng Republik. Sedangkan dalam tubuh sayap kiri terjadi perpecahan antara golongan Sutan Syahril dengan golongan Amir Syarifuddin. Operasi Banteng Republik semakin menghebat karena banyak dukungan. Akibat konfrontasi tersebut maka terjadilah krisis pemerintahan yang mengakibatkan jatuhnya kabinet Sutan Syahril III dan digantikan oleh Kabinet Amir Syarifuddin pada tanggal 3 Juli 1947 M.
  • Tanggal 20 Juli 1947 terjadi perpecahan ditubuh Partai Sosialis yaitu Partai Sosialis Indonesia ( PSI ) yang dipimpin oleh Sutan Syahril dan Partai Sosialis Kiri ( Partai Rakyat Sosialis ) dipimpin oleh Amir Syarifudin, Abdul Majid, Setiajid. Partai Rakyat Sosialis setelah memisahkan diri membentuk FOR ( Front Demokrasi Rakyat ) dan berubah nama menjadi PKI.
  • Belanda mengajukan satu usul pada P.M. Amir Syarifudin yaitu Pembentukan satu angkatan polisi bersama ( Gendary Mery ) dalam wilayah Republik Indonesia. Karena usulan tersebut ditolak, maka Belanda mengadakan Agresi Militer pada tanggal 21 Juli 1947. Pada bulan Desember 1946 M, dengan Linggar Jatinya Belanda membentuk Negara Boneka. Pihak Belanda ingin berkedudukan didalam Republik Indonesia Serikat, dan Belanda sebagai pemegang kedaulatan secara De Yure sehingga berhak membentuk RIS ( Republik Indonesia Serikat ). Belanda menginginkan Sutan Syahril dan RIS hanya bersifat membantu, sedang Sutan Syahril menginginkan kerjasama. Akhirnya pada tanggal 27 Mei 1947 Belanda mengeluarkan Ultimatum untuk tunduk kepada Pemerintahan Belanda. Dengan Keputusan tersebut kemudian P.M. Syahril mengutus Setiajid ke Jakarta untuk menemui Van Mook agar dapat berunding untuk melunakkan keputusan tersebut.
  • Pada tanggal 8 Desember 1947 sampai dengan 17 Januari 1948 M, terjadilah Perjanjian Renville, Delegasi RIS dikepalai oleh P.M. Amir Syarifuddin, Delegasi Belanda oleh Abdul Qodir Wijoyo Atmojo ( Sebagai Boneka Belanda ) didampingi Van Vreden Burch. Yang melahirkan 12 azas ditambah 6 azas. Dengan garis Besar yaitu : Pasukan Republik harus ditarik dari wilayah yang resmi dikuasai Belanda, dan Pembatasan Wilayah Republik yaitu Sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur dan Sebagian Kecil dari Sumatera.
  • Akibat Perjanjian ini, banyak terbentuk oposisi yang mengakibatkan pada tanggal 23 Januari 1948 Kabinet Amir Syariffudin Jatuh.
  • Kabinet Amir Syarifuddin diganti oleh Kabinet Presidentile Hatta pada tanggal 29 Januari 1948 M, akhirnya Amir Syarifuddin menjalankan oposisi terhadap Mohammad Hatta, bersama dengan PKI, Partai Sosialis, Partai Buruh, Pesindo Sobsi, lalu membentuk F.D.R. ( Front Demokrasi Rakyat ).
  • Akibat Perjanjian Renville, fihak Belanda memegang kekuasaan atas RI, sampai kekuasaan tersebut diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat. Selanjutnya Belanda mengadakan Plebesit di Jawa dan Sumatera untuk menentukan apakah rakyat menginginkan negara federal / RIS.
  • Pada bulan Agustus 1948, Soeripto dari Eropa Timur dan Muso dari Moskow tiba kembali ke Jogjakarta, maka F.D.R. menjadi kuat, Muso menjadi pemimpin F.D.R. dan merubah nama menjadi PKI Muso. Amir Syarifuddin membuka jatidirinya, dia mengaku bahwa dirinya sejak tahun1935 M, menjadi anggota PKI illegal yang dikirim Muso ke Surabaya.
  • 2 Februari 1948 M, Tentara Republik dari Devisi Siliwangu diperintahkan mengungsi ke Jawa Tengah.
  • 4 Desember 1948 M, terjadi Agresi Militer Belanda II, Jogjakarta dibombardir, lapangan terbang Maguwo diporak-porandakan, Tentara Republik dibuat kocar-kacir, Pemimpin-pemimpin Republik ditahan, Parlemen bubar, secara De Facto dan De Yure Republik Indonesia dalam keadaan mati. Republik Indonesia kederajat semula ( Nol Besar ). Republik Indonesia sudah hancur total. Negara dalam keadaan Vacum Kekuasaan, dari sabang sampai Merauke tidak ada lagi penguasanya yang ada hanya Belanda sebagai penjajah.
  • Setelah Agresi Militer Belanda II, maka dilangsungkan Konfrensi Van Roem Royen, dengan keputusan : (a) Penganut-penganut Republik yang bersenjata agar menghentikan pernag gerilnya. (b) Kerjasama guna memulihkan dan mempertahankan ketertiban. (c) Belanda ingin menyerahkan Indonesia bersyarat kepada Indonesia Serikat. (d) Pemimpin-peminpin Republik memerintahkan Divisi Siliwangi kembali ke Jawa Barat. Pasukan Republik Siliwangi Batalion III dibawah Komandan Rivai dengan Wakil Letnan Suaeb dan Aang Kunaefi.
  • Pada saat Perjanjian Renville dimana pasukan Siliwangi diperintahkan untuk masuk ke Jawa Tengah, seluruh pasukan Siliwangi berangkat, kecuali pasukan Siliwangi yang lahir dari Hizbullah dan Sabilillah. Maka terjadi pertentangan yang hebat antar pasukan Siliwangi. Pasukan Siliwangi yang akan berangkat ke Jogyakarta senjatanya dilucuti oleh pasukan Siliwangi yang lahir dari Hizbullah dan Sabilillah.
  • Bulan Februari 1948 M, Pembentukan Tentara Islam Indonesia yang terdiri dari Pasukan Resimen Baris dan Padi yang dipimpin oleh R. Oni Qital yang bermarkas di Cihaur.
  • Pada tanggal 17 Februari 1948 M, terjadi pertempuran yang pertama antara TII dengan Belanda, sehingga pada tanggal 17 Februari 1948 M, ditetapkan sebagai hari Angkatan Perang TII.
  • Pada bulan Maret 1948 M, diadakan Konfrensi di Cipendeui Bantarjag, Cirebon. Hasil komfrensi : (1) Pembentukan NII (2) Mendesak kepada Pemerintah Republik untuk membubarkan RI. (3) Membatalkan semua perjanjian dengan Belanda. (4) Membentuk Daerah D I, D II, D III.
  • Pada tanggal 1 Mei 1948 M, diadakan konfrensi di Cijoho dengan menghasilkan kesepakatan : (1) Bentuk Negara / cara memperluas pengaruh NII. Dalam negara tersebut akan diberlakukan hokum-hukum Islam secara kongkrit. (2) Membentuk Dewan Imamah / Dewan Mentri dibawah pimpinan S.M. Kartosuwiryo. (3) Membentuk Dewan Fatwa ( DPA ) dibawah Mufti Besar. Tugas Dewan Fatwa sebagai Penasehat Imam.
  • Setelah Konfrensi Cijoho, boleh dikatakan pembentukan NII telah matang. Sebagai persiapan terakhir maka disusunlah UUD yang disebut KONUN AZAZI. Dalam Konun Azazi tersebut antara lain dinyatakan bahwa NII adalah suatu negara yang berbentuk Jumhuriyah. Hukum tertinggi adalah Al-Qur’an dan Hadits Shahih. Sedangkan yang memegang pimpinan tertinggi yaitu Imam.
  • Pada tanggal 20 Desember 1948 M / 19 Sofat 1368 H, S.M. Kartosuwiryo mengumandangkan Jihad Fisabilillah ( Perang Suci Total ) terhadap Belanda. Dan TII yang telah terbentuk diperintahkan mempelopori perjuangan rakyat dan menyempurnakan menjadi perang Revolusi Islam Indonesia sampai tercapai Negara Islam Indonesia yang berdaulat di seluruh Indonesia.
  • Pada tanggal 21 Desember 1948 M, dunyatakan dalam kndisi perang dan hokum yang berlaku adalah Hukum Islam Dalam Kondisi Perang. Dan diumumkan pula bahwa saat ini ada dua kelompok yang berperang yaitu NII dan Belanda, serta mengeluarkan maklumat no.6 yang menyatakan : Jatuhnya Republik Indonesia. Dengan Jatuhnya RI dan ditangkapnya tokoh-tokoh RI, termasuk Soekarno dan Hatta maka RI dinyatakan : DE FACTO VAN MOC.
  • Selanjutnya pada tanggal 7 Agustus 1949 / 12 Syawal 1368 H, diproklamirkan NEGARA ISLAM INDONESIA dengan S.M. Kartosuwiryo sebagai Imannya.
  • Setelah mendengar bahwa Umat Islam telah memproklamirkan berdirinya NII, Belanda benar-benar terkejut, karena hal tersebut diluar dugaan mereka, maka akhirnya Belanda sadar untuk menghadapi NII harus dibuat Negara Boneka sebagai Dhiror ( tandingan ), maka akhirnya Belanda menggiring RI ke K.M.B. ( Koverensi Meja Bundar ) yang berlangsung pada tanggal 23 Agustus 1949 sampai dengan tanggal 2November 1949 M di Den Haaq. Delegasi RI dibentuk Muhammad Hatta sebagai Ketua, Mohammad Roem sebagai Wakil Ketua, dan anggotanya DR. Soekiman. Hasil keputusannya sebagai berikut :
1. R.I. dirubah menjadi Negara R.I.S.
2. Soekarno diangkat menjadi Presiden.
3. Wilayah R.I.S. adalah Jawa, Sumatera dan Madura.
4. Irian Barat dibawah kekuasaan Belanda.
5. R.I. membayar rampasan perang kepada Belanda.

Dengan satu catatan Hancurkan N.I.I.
  • Dengan K.M.B. tersebut Soekarno yang telah dibuang ditarik kembali untuk menerima tawaran sebagai Presiden R.I.S. Soekarno sangat paham bahwa pekerjaan yang harus dihadapi sangat berat sekali yaitu menghancurkan NII, maka Soekarno meminta fatwa dariN.U. yang akhirnya N.U. siap untuk mendukung dan mengangkat Soekarno menjadi ULIL AMRI FI DHARURI.
  • Selanjutnya Soekarno mengangkat M. Natsir sebagai Perdana Mentri dengan harapan M.
  • Untuk mengawali tugas tersebut M. Natsir mengutus Wali Al Fatah untuk menemui S.M. Kartosuwiryo namun akhirnya Wali Al Fatah taslim dihadapan S.M. Kartosuwiryo. Kemudian M. Natsir mengutus kembali A. Hasan Bangil, namun ia pun taslim. Setelah mengerti hal tersebut maka M. Natsir menjadi sangat marah, maka ia memerintahkan kepada Jendral A.H. Nasution untuk mematahkan perlawanan N.I.I., namun usahanya untuk menaklukkan N.I.I. itu selalu kandas. Karena kegagalan-kegagalan tersebut akhirnya pada April 1951 M, Kabinet Natsir dibubarkan dan digantikan oleh DR. Soekiman yang keras terhadap N.I.I. didukung oleh Letkol Soeprapto hingga keluar rancangan undang-undang untuk melarang 13 parpol.
  • Pada tahun 1952 M, Daud Beureuh dari Aceh menyatakan bagian dari N.I.I. Di Kalimantan Kahar Muzakar dengan 20.000 pasukannya membelot ke N.I.I. Di Jawa Tengah Batalyon 424, 425 dan 426 membelot dan bergabung dengan dengan N.I.I.
  • Akibat kekalahan-kekalahan yang selalu diderita oleh TNI/RIS maka Nasution merubah strategi pertempurannya yaitu dengan cara memblokir damn memboikot DI/TII, dimana tempat-tempat ( gunung-gunung ) yang dijadikan pusat DI/TII dijaga ketat, sawah-sawah dan lading milik petani disekeliling dikuasai oleh aparat TNI/RIS, terutama pada saat panen, semua ini mereka lakukan untuk mencegah jangan sampai masyarakat yang pro kepada N.I.I. dapat mensuplai ( mengirim ) bahan makanan dan lainnya. Akibatnya banyak T.I.I. yang kekurangan bahan makanan, mereka memakan apa saja yang bisa dimakan. Walaupun demikian semua ini tidak mengurangi semangat juang T.I.I. Hal ini terbukti DI / TII masih bertahan dan berjuang dalam menghadapi serangan TNI / RIS.
  • Sehubungan dengan sukarnya mereka menembus basis pertahanan TII maka selanjutnya TNI / RIS menerapkan strategi “ SAPU LEBU – PAGAR BETIS” ( Pasukan Gerakan Berantas Tentara Islam ) dan menyisir tempat-tempat yang diduduki TII. Dalam strategi ini rakyat dipaksa untuk dijadikan tameng hidup TNI / RIS. Mereka diperintahkan maju didepan, sementara TNI / RIS berlindung dibelakang rakyat. Ini merupakan strategi perang yang terkeji yang belum pernah dilakukan dalam perang manapun.
  • Melihat kenyataan yang demikian TII akhirnya serba salah, kalau menyerang rakyat yang berdosa akan menjadi korban. Imam S.M. Kartosuwiryo terpaksa memerintahkan TII untuk membaur turun gunung dan kemudian masuk kekota-kota untuk menjalankan strategi Kahfi.
  • Namun walaupun perintah turun gunung telah diberikan oleh Imam, tetapi banyak TII yang mengambil langkah untuk bertahan, hingga pada tahun 1962 M, S.M. Kartosuwiryo dieksekusi. Dengan disaksikan oleh para Jendral dan tokoh-tokoh RIS, pada hari itu S.M. Kartosuwiryo ditembak mati.
  • Dan ingat, Allah akan selalu memberikan azab terhadap orang-orang yang mengingkarinya, maka dapatlah kita saksikan mereka memerangi Negara Karunia Allah itu, selanjutnya mereka akan mendapat balasan azab yang pedih. Selang tiga tahun berikutnya yaitu pada tahun 1965 M, para Jendral yang ikut menyaksikan eksekusi S.M. Kartosuwiryo dibinasakan oleh Allah dalam kondisi yang terhina melalui G 30 S/PKI.
  • Sekarang jelaslah bagi kita bahwa pada dasarnya kekuatan yang ada di Indonesia ini terdiri dari :
  1. Generasi Soekarno ( Nasionalis )
  2. Generasi Semaun ( Komunis )
  3. Generasi S.M. Kartosuwiryo ( Islam )
  • Dengan demikian dan sampai saat ini Negara Karunia Allah itu masih ada, berdiri tegak sentausa. Oleh karena itu marilah kita kembali ke pangkuannya sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur’an Surat : 89/29-30, 10/25, 9/18, 9/107-108, 17/7, agar kita mendapat keridhaannya.
    Semogaa ringkasan sejarah ini bermanfaat bagi teman-teman sebagai bahan referensi untuk menemukan kebenaran sejati perjalanan anak manusia di muka bumi ini.

    WALHAMDULILLAHI ROBBIL 'ALAMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar